Budidaya Maggot Jadi Sektor Peternakan yang Diusahakan Pemerintah Kutim

Ilustrasi Budidaya Maggot (ist)

Kutim — Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berencana mengoptimalkan budidaya maggot di Kutim.

Maggot, merupakan larva dari lalat hitam tentara (Hermetia illucens) yang memiliki kemampuan mengurai limbah organik dengan cepat dan efisien.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Antonius Kurniawan Dewanto mengungkapkan, pihaknya tengah mengupayakan budidaya maggot bisa menjadi usaha rumahan warga Kutim.

Sayangnya, menurut Antonius, minimnya pakan maggot membuat budidaya tersebut masih minim di daerah yang dikenal sebagai ‘magic land’ ini.

“Jadi di Kutim itu ada pengusaha budidaya maggot, yang lokasinya dekat dengan Pasar Induk. Nah mereka katanya kesulitan pakan organik karena rebutan sama peternakan babi,” jelas dia saat dihubungi, Selasa (11/5).

Lantaran itu pihaknya saat ini mengupayakan pakan dari solid atau limbah sawit, berhubung Kutim sendiri memiliki banyak perusahaan yang bisa dimanfaatkan.

“Tapi solid sawit ini juga kami masih kesulitan untuk memintanya di perusahaan, sebab limbah ini biasanya dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman sawit itu kembali. Karena masih tinggi protein dan lemak yang bagus untuk tanaman,” ujar dokter hewam itu.

Namun ia mengaku telah mengkordinasikan kendala tersebut kepada Pemkab khususnya Wakil Bupati Kasmidi Bulang.

“Karena maggot ini sangat bagus, bisa jadi sumber protein bagi pakan peternakan, unggas, maupun perikanan,” jelas dia.

“Makanya kita meminta ke Pak Kasmidi Bulang untuk dibantu aksesnya mendapatkan Solid ini. Karena kemarin kita uji coba berikan ternyata maggotnya itu senang dan cepat gemuk kalau makan solid,” jelas Kabid Peternakan itu. (Adv)

Caca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *